Apa yang Terjadi Jika Tak Ada Pemenang di Malam Pilpres AS 2020?


 Dengan bertambahnya jumlah pencoblos otomatis serta semakin dalamnya jurang politik, kemungkinan perlu waktu semakin lama untuk dapat verifikasi hasil pemilu di Amerika Serikat.

bermain slot dengan tenang tanpa emosi

Laporan DW Indonesia yang diambil Selasa (3/11/2020) menyebutkan, hasil penyeleksian umum di Amerika Serikat umumnya keluar saat malam hari sesudah pemilu, diikuti dengan pidato konsesi dari calon yang kalah untuk awal harinya. Tetapi tahun ini, adat ini peluang akan berbeda.


Dengan rekor banyaknya orang yang memberi suara melalui surat sebab cemas terjangkit pandemi COVID-19, prooses perhitungan surat suara bisa saja memerlukan saat yang semakin lama, dapat mulur beberapa hari atau bahkan juga beberapa minggu sesudah 3 November.


Kecuali peluang mundurnya proses ini, beberapa faksi dari Partai Republik sudah menanyakan integritas pengambilan suara melalui pos. Kondisi semakin susah adanya perkataan Presiden Trump yang berkali-kali memiliki komitmen tidak untuk terima hasil pemilu.


Berikut yang harus dipahami mengenai proses pemilu AS 2020 dan kekuatan hambatannya:


Di tengah-tengah wabah Virus Corona COVID-19, dalam penyeleksian umum presiden 2020 nyaris 60 juta masyarakat Amerika sudah memberi suara mereka lewat surat, begitu menurut situs US Elections Proyek punya Kampus Florida.


Di beberapa negara sisi Colorado, Oregon, Washington, Utah, serta Hawaii, proses ini semestinya tidak jadi permasalahan, sebab beberapa pemilih serta petinggi penyeleksian sudah terlatih bermasalah dengan pengambilan suara lewat surat.


Tetapi di negara sisi lain, yang sudah memudahkan pengambilan suara lewat surat semenjak Maret, proses ini bisa memerlukan waktu sehari atau lebih buat hitung surat suara. Ini intinya berlaku untuk negara sisi yang tidak bisa buka surat suara yang sudah dicoblos serta dianter kembali lagi sampai hari penyeleksian, terhitung negara sisi Wisconsin serta Pennsylvania.


Sepanjang penyeleksian pendahuluan sesudah 17 Maret, riset Washington Post memperlihatkan, beberapa negara sisi butuh waktu rerata 4 hari untuk memberikan laporan hasil yang nyaris komplet.


Namun Edie Goldenberg, profesor peraturan khalayak serta pengetahuan politik di Kampus Michigan tidak demikian cemas akan ini. "Satu perihal yang pengin saya ucapkan mengenai manager pemilu negara ini, beberapa administratornya, ialah jika mereka benar-benar, benar-benar berdedikasi," tutur Goldenberg.


"Mereka sudah bekerja benar-benar keras untuk menyiapkan pemilu ini. Jadi, menurut saya, kesusahan yang kita saksikan berlangsung di beberapa penyeleksian pendahuluan, banyak salah satunya sudah ditangani."


Dalam penyeleksian umum presiden November 2020, beberapa negara sisi di AS akan mengolah semakin banyak surat suara dibanding dengan waktu penyeleksian pendahuluan.


Beberapa negara sisi, terhitung negara sisi penting seperti Pennsylvania serta Carolina Utara sudah perpanjang tenggat waktu akseptasi surat suara. Negara sisi ini akan terima surat suara dengan cap pos di hari penyeleksian.


Bahkan juga untuk negara sisi yang mewajibkan surat suara diterima di hari penyeleksian, dapat memerlukan waktu satu minggu untuk hitung seluruh surat yang masuk.


"Sedikit susah untuk mengenali bagaimana perkiraannya," kata Goldenberg ke DW. "Beberapa negara sisi akan ada dalam status yang paling bagus untuk mengenali di mana status mereka berkenaan dengan pengambilan suara, bahkan juga saat malam penyeleksian. Tetapi umumnya negara sisi tidak begitu."


Ragukan keaslian surat suara?


Mendekati pemilu 2020, Presiden Trump serta anggota Partai Republik yang lain menanyakan integritas pengambilan suara melalui pos, walau menurut riset The New York Times masalah penipuan pengambilan suara lewat surat jarang berlangsung.


Presiden sendiri memberi suara lewat surat, terhitung dalam penyeleksian separuh waktu terkini serta penyeleksian pendahuluan Florida tahun ini. Presiden nampaknya "sedih dengan negara sisi spesifik yang secara automatis mengirim surat suara ke tiap pemilih yang tercatat," tutur Penjabat Wakil Sekretaris Departemen Keamanan Dalam Negeri, Ken Cuccinelli, ke DW's Conflict Zona.


Pemberian suara lewat pos tidak memberikan keuntungan satu faksi spesifik. Kenyataannya, Profesor Goldenberg dari Kampus Michigan menjelaskan, beberapa simpatisan Partai Republik lebih condong pilih dengan langkah ini. Tetapi, ada laporan yang tersebar belakangan ini, a semakin sedikit pemilih Partai Republik yang pilih melalui pos jika dibanding dengan beberapa simpatisan Partai Demokrat.


Antara pemilih AS yang merencanakan untuk memberi suara, 60% menjelaskan akan melakukan langsung (80% ialah simpatisan Partai Republik serta 40% simpatisan Demokrat), sesaat 40% yang lain menjelaskan akan memberi suara mereka melalui pos, menurut Brookings Institution.


Ketidaksamaan dalam langkah simpatisan Demokrat serta Republik merencanakan memberi suara peluang akan bermakna jika hasil yang disampaikan dari pengambilan suara secara akan langsung cenderung ke Republik. Sedang hasil selanjutnya dari penghitungan surat suara melalui pos akan cenderung ke Demokrat.


Lebih dari 400 masalah hukum mengenai pemilu tahun ini sudah disodorkan serta ke-2 faksi yang berlaga sudah kumpulkan team hukum mereka mendekati pemilu. Sejumlah besar gugatan hukum berkaitan penyelenggaraan pemilu akan ditetapkan di pengadilan negara sisi, menurut Bruce Ackerman, pakar konstitusi serta profesor hukum di Yale Law School.


Ackerman serta pakar lain yakin jika kemungkinan kecil akan berlangsung masalah saat Mahkamah Agung harus memutus hasil pemilihan presiden Bush versus Gore sama seperti yang berlangsung tahun 2000 kemarin.


Bila tidak ada calon yang mendapatkan sebagian besar suara elektoral sebab konflik yang belum teratasi di negara sisi spesifik, Dewan Perwakilan Rakyat yang baru dipilih ingin memutuskan siapa yang bisa menjadi presiden sangat lamban 6 Januari, seperti yang diputuskan dalam Konstitusi AS. Tetapi kondisi ini paling akhir kesempatan ini berlangsung untuk era ke-19.


Bila tidak ada presiden yang ditetapkan di hari pengukuhan untuk 20 Januari, akan ada orang sebagai penjabat presiden. Orang itu dapat berbentuk wapres yang sudah dipilih atau Ketua DPR. Tetapi ini bergantung untuk apa senat sudah sukses pilih wapres saat sebelum Januari 20.


Peluang yang lain bisa juga berlangsung ialah Trump menampik untuk terima hasil pemilu bila ia kalah. Menyikapi tanggapan Trump di bulan September yang mengatakan jika "Kita saksikan kelak apa yang berlangsung," beberapa senator dengan suara bundar keluarkan resolusi yang jamin berjalannya peralihan kekuasaan secara nyaman.


Banyak pemerhati mengharap jika hasil pemilu akan cukup terang. "Saya pada umumnya percaya diri jika kita akan membuat ini sukses sebab ketertarikan untuk pemilu tinggi sekali," tandas Goldenberg.


Makin dekat sama waktu Pemilihan presiden AS, makin memikat juga untuk kita turuti perubahannya. Salah satunya yang memikat ialah metode Electoral College. Semacam apa ya metode itu?


Postingan populer dari blog ini

here were about 15,000 new hospital admissions for Covid-19 in the week ending August 19, according to CDC data

Helene aftermath: Here’s how to avoid being a victim of post-storm scams

What would a better approach look like?